GenPI.co - Aziz Syamsuddin belum juga dicopot Partai Golkar. Partai berlambang beringin itu pun dikritisi pengamat.
Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS mengkritisi hal ini.
Dia menyoroti Golkar yang tak kunjung mengambil tindakan terhadap Aziz Syamsuddin terkait dugaan kasus suap penyidik KPK.
Fernando mengatakan, dalam persidangan tipikor atas nama Stepanus Robin Pattimura disebutkan bahwa ada keterlibatan Aziz Syamsuddin.
Begitu pula dalam surat dakwaan mantan penyidik KPK tersebut, bahwa Aziz terlibat tiga kasus suap penanganan perkara.
“Sangat disayangkan Partai Golkar belum mengambil tindakan atas adanya keterlibatan Aziz dalam suap penanganan kasus di KPK,” kata Fernando kepada GenPI.co, Selasa (14/9).
Pengamat politik ini menyarankan agar Golkar sebaiknya mengambil tindakan kepada Aziz dengan mencopot dari posisi sebagai Wakil Ketua DPR RI.
Sebab, Partai Golkar bisa jadi akan dihukum masyarakat pada pemilu 2024 jika tidak segera mencopot Aziz Syamsuddin dari jabatannya sebagai Wakil Ketua DPR.
“Ada apa dengan Aziz sehingga Airlangga Hartarto mempertahankannya walaupun disebut terlibat dalam suap penanganan perkara,” katanya.
Fernando mengatakan, jika tak kunjung memberikan sikap tegas, bisa jadi masyarakat akan menilai bahwa Partai Golkar tidak berpihak pada pemberantasan korupsi.
Selain itu, Fernando juga mendorong agar KPK segera menetapkan status Aziz Syamsuddin.
Status Aziz ini begitu penting setelah kasus ini berjalan cukup lama.
“Supaya jelas dan tidak berkepanjangan,” katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News