GenPI.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) blak-blakan mengaku menegur Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Hal tersebut diungkapkan Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin redaksi media di Istana Kepresidenan, Rabu (15/9).
Presiden Jokowi menegur Kapolri Listyo Sigit karena mengaku tidak menyukai tindakan aparat kepolisian yang reaktif terhadap kritikan kepada pemerintah.
"Saya sudah tegur Kapolri soal ini," jelas Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengaku tidak mengetahui perihal penangkapan, termasuk juga soal penghapusan mural.
Namun, berdasarkan informasi yang diterimanya, tindakan polisi itu merupakan inisiatif petugas di lapangan.
"Kapolri mengatakan itu bukan kebijakan kita, tapi Kapolres," ungkap Jokowi.
"Dari Kapolres juga menyatakan bukan kebijakan mereka, tapi di Polsek," sambungnya.
Sehubungan kejadian itu, Jokowi pun menegaskan tidak alergi terhadap kritik seperti yang dituduhkan.
"Saya ini dibilang macam-macam, dibilang PKI, antek asing, antek aseng, plonga-plongo, lip service. Itu sudah makanan sehari-hari," tegas Jokowi.
Oleh sebab itu, Jokowi menyatakan telah mengundang Suroto ke Istana, peternak yang membentangkan spanduk protes ke iring-iringan Presiden saat berkunjung ke Blitar, Selasa (7/9).
Poster yang dibentangkan itu bertuliskan, "Pak Jokowi Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar."
Setelah mobil Jokowi melintas, seseorang merampas poster tersebut. Kemudian, aparat kepolisian terlihat meringkus pria itu dan memasukkannya ke dalam mobil.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News