Demokrat: Yusril Jadi Akademisi Saja, Tidak Usah Ikut Campur

24 September 2021 13:40

GenPI.co - Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik menilai bahwa Advokat Yusril Ihza Mahendra lebih baik menjadi akademisi dibandingkan harus ikut campur dalam polemik partai berlambang mercy itu.

Menurut Rachland, Yusril bisa memilih untuk menjadi profesor tata negara yang berjuang tanpa pamrih untuk dunia akademis. 

Misalnya, mendorong legislative review terhadap UU Partai Politik.

BACA JUGA:  Ganjar-Jokowi Lawan PDIP, Pengamat Bongkar Analisisnya

“Itu bisa mendorong agar ‘kekosongan hukum’ bisa dibahas oleh para legislator dan hasilnya akan berdampak pada semua partai,” ujarnya dalam keterangan resmi yang disampaikan kepada GenPI.co, Jumat (24/9).

Rachland menyayangkan Yusril yang menyoal AD/ART Partai Demokrat, padahal berisi sama persis dengan miliki partai politik anggota koalisi pemerintah.

BACA JUGA:  IPW Ungkap Kekhawatiran Soal Pungli, Polri Wajib Catat

“Ada partai politik koalisi pemerintah yang bahkan memiliki struktur Majelis Tinggi yang punya kekuasaan lebih besar, yaitu berwenang membatalkan semua keputusan Dewan Pengurus,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Rachland mempertanyakan mengapa hanya Partai Demokrat yang dipermasalahkan.

BACA JUGA:  Pendeta Saifuddin Kembali Lantang, Napoleon Diminta Dibeginikan

“Ini karena Yusril memang memihak Moeldoko dan mendapat keuntungan dari praktik politik hina tersebut,” tuturnya.

Menurutnya, sebagai advokat, Yusril sebenarnya bisa menolak menjadi kuasa hukum pihak Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko tanpa membuat hangus uang sang jenderal.

“Moeldoko bukan orang miskin, duitnya mampu membeli jasa advokat lain,” paparnya.

Lebih lanjut, Rachland menegaskan bahwa klaim netralitas Yusril adalah tabir asap yang sia-sia menutupi keberpihakan politikus PBB itu kepada Moeldoko.

“Alih-alih kampiun demokrasi, Yusril dalam kasus ini justru adalah kuku-kuku tajam dari praktik politik yang menindas,” katanya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co