GenPI.co - Akademisi politik Kris Nugroho memberikan pendapatnya terkait penetapan tanggal Pemilu 2024.
Menurut Kris, jika Pilpres dan Pileg 2024 diselenggarakan pada awal tahun seperti rencana awal, akan membuat suhu politik panas dengan lebih panjang.
"Pilkadanya yang diselenggarakan pada November, bisa mengakibatkan suhu politik menjadi panasa sepanjang tahun," ujarnya kepada GenPI.co, Minggu (26/9).
Kris mengatakan, selama setahun pemerintah akan berfokus pada persiapan Pilpres, Pileg, dan Pilkada.
"Kinerja pemerintah akan menjadi tidak efektif terkait dengan RAPBN 2024/2025 yang harus disahkan pada Juli 2024," katanya.
Pengajar di Universitas Airlangga itu memaparkan bahwa rencana penyelenggaraan pemilu itu kini tinggal bergantung pada kesetujuan DPR.
"Kini, tinggal DPR-nya setuju atau tidak dengan usulan tersebut," paparnya.
Namun, jika pemilu diadakan pada April atau Mei 2024, akan ada risiko yang harus dihadapi.
"Risikonya, penetapan presiden dan dewan terpilih akan molor," ungkapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News