Ucapan Pendeta Saifuddin Menohok, Irjen Napoleon Bisa Terpojok

01 Oktober 2021 14:35

GenPI.co - Pendeta Saifuddin Ibrahim angkat bicara perihal penjelasan terbaru Polri terkait kasus penganiayaan yang dialami Muhammad Kece di Rutan Bareskrim Polri. 

Sebelumnya, Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi menyatakan Irjen Napoleon Bonaparte menganiaya Muhammad Kece karena ingin menunjukkan bahwa dia berkuasa di Rutan Bareskrim Polri.

Dia mengaku tidak mempermasalahkan jika memang Irjen Napoleon Bonaparte mau berkuasa di Rutan Bareskrim Polri. 

BACA JUGA:  Bareskrim Polri Kasih Kabar Terbaru Soal Kasus Muhammad Kece

Namun, Irjen Napoleon yang merupakan perwira Polri justru akan merusak dan menjatuhkan nama baiknya.

"Dia (Napoleon, red) menunjukkan kekuasaanya sebagai preman boleh, saya setuju. Tetapi kalau dia seorang perwira, seorang kesatria tidak akan melakukan hal yang merusak dan menjatuhkan nama baik," ujar Saifuddin dalam keterangannya, Kamis (30/9/2021) kemarin.

BACA JUGA:  Pengakuan Pengacara Habib Rizieq Soal Napoleon, Mengejutkan

Di sisi lain, Muhammad Kece yang dilumuri kotoran manusia merupakan pelanggaran hak asasi manusia.

Menurutnya, aksi Irjen Napoleon Bonaparte sangat memalukan dan sungguh memalukan.

BACA JUGA:  Pendeta Saifuddin Minta Polri Seret Napoleon ke Nusakambangan

 

"Itu adalah tindakan pelanggaran hak asasi manusia sudah akut dan sangat memalukan dan sangat merusak nama bangsa Indonesia," tandas Saifuddin Ibrahim.

Sebelumnya, Dirtipidum Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi menyampaikan dari hasil pemeriksaan diketahui Irjen Napoleon memukul Muhammad Kece sebanyak dua kali di dalam Rutan Bareskrim Polri.

Aksi tersebut terjadi pada Kamis 26 Agustus 2021 lalu, saat dini hari dan sore hari .

Pada saat dini hari, Kece dipukul dan dilumuri kotoran manusia.

Sore harinya Napoleon memukul Muhammad Kece dengan tangan kosong.

Tindakan itu dilakukan karena Irjen Napoleon ingin menunjukkan kekuasaannya di dalam Rutan Bareskrim Polri.

"Jadi, dia ingin menunjukkan bahwa yang berkuasa di sel adalah NB (Napoleon Bonaparte)," kata Andi Rian kepada wartawan, Kamis (30/9/2021) kemarin.

Adapun, Irjen Napoleon Bonaparte bersama empat orang lain kini telah dietapkan sebagai tersangka atas kasus penganiayaan terhadap Muhammad Kece.(cr3/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co