Soal Cuitan Natalius Pigai, Pengamat: Ahli Bahasa Menafsirkan

06 Oktober 2021 10:40

GenPI.co - Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia Democratic Policy Satyo Purwanto memberi tanggapan terkait cuitan Mantan Komisioner HAM Natalius Pigai.

Seperti diketahui, sebelumnya Natalius Pigai menyeret nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo agar tidak dipercaya masyarakat.

"Pernyataan Bung Pigai memang terkesan tendensius, namun bermakna luas dan multitafsir," ujar Satyo kepada GenPI.co, Rabu (6/10).

BACA JUGA:  Kemarahan Tri Rismaharini Tanda Tak Mampu, Lebih Baik Mundur

Satyo menilai apa yang dikatakan Natalius Pigai tidak bisa langsung dimaknai rasial terhadap masyarakat Jawa Tengah. 

"Belum tentu diartikan sebagai pernyataan bersifat rasisme, sebab adanya kata orang Jawa Tengah yang bisa diartikan perorangan," katanya.

BACA JUGA:  Ruhut Sitompul Blak-blakan, Sebut Partai Demokrat Bakal Karam

Oleh sebab itu, dirinya menyarankan ahli bahasa untuk mengungkap motif dan makna yang terkandung dalam cuitan Natalius Pigai sebelum memperluas isu rasisme tersebut.

"Yang dimaksud orang Jawa Tengah bisa siapa saja, bisa dari golongan manapun, bisa dari manapun. Lebih tepat jika ahli bahasa yang menafsirkan," ujar Satyo.

BACA JUGA:  Natalius Pigai Colek Jokowi dan Ganjar, Ferdinand Panggil Polisi

Seperti diketahui, sebelumnya Natalius Pigai sempat mencuit dan mengunggah sebuah video kunjungan Ganjar Pranowo ke Papua.

Dalam video tersebut, kader PDIP tersebut menyatakan bahwa makanan khas Papua enak. 

Pigai lantas mencuit agar tidak mempercayai Ganjar dan Jokowi dan menyinggung soal keresahannya terkait rakyat Papua.

"Jangan percaya orang Jawa Tengah Jokowi dan Ganjar," ujar Pigai.

Dirinya lantas mengatakan bahwa mereka (Jokowi dan Ganjar) merampok kekayaan Papua.

"Mereka bunuh rakyat papua, injak-injak harga diri bangsa Papua dengan kata-kata rendahan Rasis," lanjutnya.

Bahkan, dirinya juga menilai bahwa orang-orang dari Jawa Tengah kerap menyebut rakyat Papua sebagai binatang (Monyet) dan sampah. 

"Kami bukan rendahan. Kami lawan ketidakadilan sampai titik darah penghabisan. Saya penentang ketidakadilan," tandas Satyo Purwanto.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co