GenPI.co - Direktur Eksekutif Center for Youth and Population Research (CYPR) menanggapi Formula E yang gagal digelar di Monas.
Sebelumnya, pemerintah pusat menolak ajang mobil balap listrik itu karena akan berlangsung di kawasan cagar budaya.
Menurut Dedek, Formula E memang tidak seharusnya berjalan karena beragam polemik yang terjadi.
"Proyek ini terkesan dipaksakan, dan sebenarnya untuk kepentingan siapa? Izin lokasi saja belum dapat," ucap Dedek kepada GenPI.co, Jumat (8/10).
Uki, sapaan akrabnya, menjelaskan selain izin lokasi yang ditolak pemerintah pusat, uji kelayakan Formula E pun belum selesai.
Selain itu, kata dia, tempat gelaran tersebut belum pasti hingga sekarang, padahal rencananya akan berlangsung pada 2022.
"Uji kelayakan, kajian, dan venue belum pasti, tetapi uang sudah keluar ratusan miliar, bahkan triliunan rupiah. Nah, malah ngotot mau diadakan tahun depan," jelasnya.
Dengan demikian, Uki mempertanyakan kejelasan Formula E yang menimbulkan polemik hingga sekarang.
Menurutnya, Pemprov DKI seharusnya bisa menjelaskan Formula E melalui rapat paripurna tentang hak interpelasi.
Akan tetapi, dia merasa heran lataran diminta penjelasan, sejauh ini mendapat penolakan.
"Diminta jelaskan, takut. Jadi, kelihatan maksa banget," imbuhnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News