GenPI.co - Pengamat Politik Djayahadi Hanan memberi tanggapan terkait munculnya banyak partai-partai politik baru di Indonesia.
Partai-partai tersebut adalah Partai Ummat yang dibentuk Amien Rais dan Partai Gelora yang dibentuk oleh Anis Matta dan Fahri Hamzah.
Tak hanya itu, ada pula PSI yang dibangun Grace Natalie, dan Partai Buruh yang baru-baru ini dideklarasikan ulang oleh Said Iqbal.
"Munculnya partai baru juga menunjukkan bahwa demokrasi kita masih memberi ruang untuk aspirasi atau keinginan politik dari kelompok-kelompok masyarakat yang ingin masuk ke gelanggang politik," ujar Djayahadi Hanan kepada GenPI.co, Sabtu (9/10).
Oleh sebab itu, menurut Djayahadi Hanan, sepanjang dilakukan sesuai dengan aturan dan etika politik yang ada, kemunculan partai baru merupakan hal yang baik-baik saja.
"Tinggal yang menjadi tantangan dari partai baru adalah bahwa mereka memang bisa mendapatkan dukungan masyarakat pemilih," ungkapnya.
Selain itu, menurut Djayahadi, tantangan tersebut harus dimulai dengan kemampuan partai-partai baru memenuhi persyaratan untuk menjadi peserta pemilu.
Djayahadi Hanan juga mengatakan ada 3 alasan mengapa partai politik semakin menjamur sebelum Pemilu 2024.
"Partai baru muncul karena minimal tiga alasan. Pertama, ada kelompok masyarakat yang tidak merasa terwakili dengan partai-partai yang sudah ada," ujarnya.
Kedua, menurut Djayahadi Hanan, adanya perpecahan dari partai yang sudah ada seperti munculnya partai Gelora dan Partai Ummat.
"Ketiga, ada sekelompok orang yang ingin masuk ke Senayan tapi tidak tertampung di partai-partai yang sudah ada," pungkasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News