PDIP Harus Hati-Hati Jika Tak Ingin Kehilangan Suara di 2024

20 Oktober 2021 09:10

GenPI.co - Akademisi politik Philipus Ngorang menilai bahwa PDIP harus berhitung kembali untuk menentukan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung pada Pilpres 2024.

Pasalnya, pemilihan capres atau cawapres akan menyangkut elektabilitas PDIP sendiri pada 2024.

“PDIP harus melakukan kalkulasi yang tepat, karena suara untuk PDIP itu juga dipengaruhi tokoh yang diusung,” ujar Philipus Ngorang kepada GenPI.co, Senin (18/10).

BACA JUGA:  Pengamat Nilai Bambang Pacul Geram, Ada Drama Apa di PDIP?

Ngorang mengatakan bahwa tokoh dalam pilpres akan memiliki dampak tersendiri dalam elektabilitas partai politik yang mendukung sosok tersebut.

“Itu namanya efek ekor jas atau coat tail effect,” katanya.

BACA JUGA:  Konflik Internal PDIP Memanas, Begini Kata Emrus Sihombing

Pengajar di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu memaparkan bahwa masyarakat akan melihat dan menilai sendiri dinamika politik di tubuh PDIP, terutama terkait polemik banteng vs celeng.

“Kalau kelompok pendukung Ganjar tumbuh di mana-mana, seharusnya dibiarkan saja. Jangan terlalu sensitif, karena itu juga akan berdampak positif kepada PDIP,” paparnya.

BACA JUGA:  PDIP Buka Suara soal Kritik Rocky Gerung, Ini Katanya

Lebih lanjut, Ngorang menuturkan bahwa PDIP juga harus hati-hati dalam mengambil langkah.

Pasalnya, sudah ada beberapa partai politik lain yang hendak melamar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk diusung menjadi capres.

“Jangan sampai salah hitung dan salah pilih berimbas pada suara PDIP di 2024,” tutur Ngorang. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co