KPU Sebut Demokrasi Indonesia Kuat, Tapi Kultural Lemah

20 Oktober 2021 23:45

GenPI.co - Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi mengatakan secara struktural dan institusional, demokrasi Indonesia telah jauh berkembang saat ini.

Namun, demokrasi kultural Indonesia masih banyak kelemahan. Menurut Pramono, sistem dan regulasi pemilu hari ini juga sudah jauh lebih demokratis.

“Lalu, lembaga penyelenggara pemilunya juga jauh lebih independen dan pemilihan timnya jauh lebih inklusif,” katanya dalam Pertemuan Nasional JPPR, Rabu (20/10).

BACA JUGA:  2 Partai Ini Cocok Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024

Pramono memaparkan bahwa kita harus bisa mengakui perangkat keras dari demokrasi elektoral Indonesia sudah sangat berkembang.

Namun, sudah bagusnya demokrasi elektoral itu tak didukung dengan basis kultural yang kokoh.

BACA JUGA:  Faisal Basri Sebut Jokowi Gagal, Nih Buktinya

“Misalnya, hasil survei kerap menampilkan bahwa masih banyak masyarakat yang tidak setuju dengan sistem pemilu sebagai prosedur demokrasi.

Selain itu, partisipasi pemilih sebagian besar masih didorong oleh mobilisasi dan transaksi politik, bukan secara sukarela.

BACA JUGA:  Mendadak, Rizal Ramli Ucapkan Terima Kasih Pada 2 Menteri Jokowi

“Kesediaan masyarakat untuk menerima perbedaan pilihan politik masih cukup rendah, bahkan makin turun,” ungkapnya.

Lalu, maraknya hoaks juga menjadi media penyebaran disinformasi dan ungkapan kebencian.

“Jadi, di satu sisi demokrasi struktural dan institusional sudah baik, tapi dari basis kultural masih cukup lemah,” ujarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co