GenPI.co - Peneliti Dewan Energi Nasional (DEN) As Natio Lasman membeberkan fakta bahwa ketersediaan energi fosil di Indonesia sudah terbatas.
Dengan laju penggunaan energi hari ini, Indonesia terancam harus impor minyak bumi, batu bara, dan gas bumi dalam beberapa waktu ke depan.
As Natio Lasman mengatakan bahwa cadangan batu bara Indonesia tinggal 38,8 miliar ton.
“Sementara itu, pengambilannya itu mencapai 600 juta ton per tahun,” ujarnya dalam webinar “Siapkah Energi Nuklir Mendukung Net Zero Emission Indonesia?”, Selasa (16/11).
Oleh karena itu, Indonesia sudah harus menjalankan dengan serius rancangan dan strategi transisi energi baru.
Menurut As Natio Lasman, nuklir memiliki peran strategis dalam memenuhi kebutuhan energi Indonesia di masa mendatang.
“Nuklir ini berasalnya hanya dari uranium dan thorium. Namun, ada turunan dari uranium menjadi plutonium, sehingga ada keterbaruan di situ,” ungkapnya.
Namun, ketiga unsur radioaktif itu tak pernah dibahas secara bebas di media.
Pasalnya, publik akan curiga untuk apa para peneliti mengembangkan ketiga unsur radioaktif itu.
“Apakah buat senjata? Atau buat yang damai-damai saja? Semua tiba-tiba ikut campur ingin tahu,” tuturnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News