GenPI.co - Pengamat Komunikasi dan Politik Jamiluddin Ritonga turut menyoroti Kedatangan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang diusir peserta aksi Kamisan di Taman Signature, Semarang.
Menurut Jamiluddin Ritonga, terlihat ada gap antara pejabat dengan rakyat.
"Gap ini tentu tidak seharusnya terjadi di negara demokrasi," jelas Jamiluddin Ritonga kepada GenPI.co, Jumat (19/11).
Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu menyebut gap tersebut juga akan memutus komunikasi antara pejabat dan rakyat.
"Hal ini makin menjauhkan rakyat dengan pemimpinnya," tegas Jamiluddin Ritonga.
Celakanya, ketidakpercayaan itu tertuju kepada Moeldoko, salah satu pejabat yang dinilai dekat dengan presiden.
"Ketidakpercayaan itu tentu dapat berimbas kepada Presiden Jokowi," ungkap Jamiluddin Ritonga.
Sehingga, dikhawatirkan masyarakat bukan tidak percaya kepada para pejabatnya saja, juga Jokowi sebagai pemimpinnya.
Bahayanya, kalau persepsi masyarakat seperti itu, dukungan terhadap pemerintah akan dapat menurun.
"Untuk meminimalkan hal itu terjadi, Jokowi segera mengevaluasi menterinya yang sudah tidak dipercaya masyarakat," jelasnya.
Para menteri seperti ini selayaknya segera direshuffle. Hanya dengan cara itu pemerintahan Jokowi terhindar dari krisis kepercayaan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News