GenPI.co - Akademisi politik Philipus Ngorang menilai bahwa masyarakat akar rumput cenderung akan memilih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden atau capres 2024.
Oleh karena itu, PDIP akan kesulitan mendapatkan suara pada Pilpres 2024 jika tetap mendukung duet Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua PDIP Puan Maharani.
Hal itu terbukti dengan bermacam-macam tekanan terhadap Ganjar Pranowo yang justru membuat elektabilitasnya stabil dalam beberapa survei belakangan.
“Ketika Ganjar ditekan karena kasus ‘banteng vs celeng’, suaranya malah makin naik,” ujarnya kepada GenPI.co, Sabtu (20/11).
Meskipun begitu, Ngorang tak memungkiri bahwa polemik “banteng vs celeng” merupakan salah satu langkah PDIP untuk mencari suara dan perhatian masyarakat.
“Itu bisa jadi salah satu taktik politiknya PDIP,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ngorang menegaskan bahwa sudah bukan waktunya lagi untuk mencari pemimpin yang hanya berbekal pencitraan.
“Pemimpin itu harus lahir dari masyarakat dan itu terlihat dari rekam jejaknya selama menjadi pemimpin,” papar Ngorang.
Seperti diketahui, wacana duet Prabowo-Puan dalam Pilpres 2024 makin menguat usai pertemuan keduanya bersama dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ketiganya diketahui berada dalam satu ruangan di Istana Kepresidenan, Jakarta, jelang pelantikan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI, Rabu (17/11). (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News