GenPI.co - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS meminta Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk membongkar siapa senior TNI yang diklaim telah mengingatkannya soal sosok KSP Moeldoko.
Menurut AHY, para senior mengatakan Moeldoko tidak akan berhenti sebelum keinginannya tercapai.
Menanggapi hal itu, Fernando melihat AHY masih saja menyerang Moeldoko secara brutal.
"Pertama, dia masih saja mengaitkan Moeldoko dengan jabatannya sebagai Kepala KSP," kata Fernando kepada GenPI.co, Kamis (25/11).
Menururnya, AHY gagal memahami bahwa politik itu hak individu Moeldoko tanpa melibatkan institusi.
Kedua, AHY jangan memakai tameng senior di TNI untuk menyudutkan Moeldoko.
"Silahkan AHY membuka siapa senior yang dimaksud memberikan informasi mengenai Moeldoko," katanya.
Dengan demikian, fitnah yang dilontarkan terhadap Moeldoko dengan mengatasnamakan senior di TNI dapat dibuktikan.
Ketiga, walaupun AHY mantan prajurit TNI, dia tentu tak boleh sembarangan membawa-bawa nama TNI.
walaupun yang dimaksudkan senior di TNI, sangat tidak patut dan tidak pantas membawa-bawa institusi dalam ranah politik.
"Keempat, pernyataan AHY yang mengatasnamakan senior di TNI berarti menganggap hukum dapat dibeli akan memberikan penilaian negatif terhadap peradilan di Indonesia," katanya.
Fernando mengatakan, apapun alasannya, apa yang disampaikan oleh AHY tidak tepat karena ada kesan menyudutkan peradilan di Indonesia dengan mengatasnamakan senior di TNI.
"Jangan-jangan senior di TNI yang dimaksud oleh AHY adalah SBY yang juga merupakan mantan anggota TNI," katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News