GenPI.co - Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga menilai keinginan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu Presiden Jokowi menimbulkan banyak spekulasi.
"Spekulasi yang pertama, untuk menyelesikan hal-hal yang berkaitan dengan rencana pelaksanaan Formula E di Jakarta," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Jumat (26/11).
Menurutnya, hal itu perlu dilakukan Anies karena ada kerikil-kerikil kecil dari segelintir anak bangsa.
"Upaya menggagalkan itu tampaknya akan dapat diatasi dengan mudah bila rencana Formula E itu mendapat restu langsung dari Jokowi," bebernya.
Sebab, pihak yang ingin menggagalkan itu tidak menghendaki dilaksanakannya Formula E di Jakarta dengan berbagai alasan.
Oleh karena itu, permintaan restu dari Jokowi dinilai tepat bersamaan kedatangan Co-Formula E Alberto Longo.
"Anies ingin meyakinkan Jokowi dengan membawa Alberto bahwa rencana Formula E sangat layak dilaksanakan di Jakarta," lanjutnya.
Selain itu, Anies juga terlihat ingin meyakini Jokowi bahwa Formula E akan membawa dampak positif bagi Indonesia.
"Spekulasi kedua, Anies ingin bertemu Jokowi untuk meminta perlindungan dari pengusutan KPK terhadap dirinya," sebutnya.
Menurut akademisi dari Universitas Esa Unggul itu spekulasi tersebut sangat berlebihan.
"Karena, Anies bukanlah sosok yang ingin menghindari masalah, beliau itu tipe pemimpin problem solving," tegasnya.
Oleh karena itu, Anies tidak akan meminta perlindungan kepada siapa pun terkait masalah hukum yang dituduhkan beberapa elemen anak bangsa kepadanya.
"Anies akan menghadapi sendiri permasalahannya, termasuk urusan dengan KPK," pungkasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News