GenPI.co - Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti memberi tanggapan terkait isu reshuffle kabinet oleh Presiden Joko Widodo.
Istana biasa memiliki tradisi dan kebiasaan unik dalam mengumumkan reshuffle kabinet pada Rabu Pon yang akan jatuh pada tanggal 8 Desember nanti.
"Ada kemungkinan bulan Desember ini pengumuman reshuffle kabinet akan dilaksanakan. Sekali pun begitu, ini tidak mudah untuk dilakukan," ujar Ray kepada GenPI.co, Jumat (3/12).
Ray menilai saat ini Jokowi sedang kesulitan karena harus menghadapi berbagai kepentingan partai agar mendapatkan jatah kursi menteri.
"Intinya, Presiden harus berhadapan dengan partai yang kemungkinan jatah kursinya akan dikurangi atau dipindah," tuturnya.
Padahal, menurut Ray, pemerintah sedang mengalami krisis kepercayaan masyarakat.
Ray menyayangkan sikap Jokowi yang seperti mengakomodasi partai politik untuk kebagian jabatan menteri.
"Saat tingkat kepercayaan pada pemerintah makin turun. Kalangan akademisi, CS, dan aktivis prodemokrasi juga makin jauh pula dari Presiden," katanya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul berharap Jokowi tidak mengakomodir partai politik untuk masuk ke dalam kabinet.
Menurut dia, hal tersebut hanya akan membebani Jokowi di periode ke-2.
"Saya kira tidak perlu lagi Presiden Jokowi mengakomodir dari orang-orang partai politik," ujar Adib.
Adib berpendapat, partai politik hanya ingin mendapatkan kursi menteri untuk kepentingan kelompok, bukan memenuhi visi misi Presiden Jokowi.
"Kalau mengakomodir orang-orang partai sama saja memberikan lahan bagi mereka, toh ujungnya sebenarnya mereka mencari amunisi saja untuk 2024," tandasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News