ICW Lempar Kritik Pedas Untuk Pimpinan KPK, Tajam!

04 Desember 2021 22:40

GenPI.co - Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana angkat suara terkait Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang semakin mencemaskan.

Dirinya menilai KPK kerap kali membuat kontroversi mulai dari Ketua KPK Firli Bahuri yang meminta hukuman mati bagi koruptor.

Selain itu, kata Kurnia, terkait harta Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron yang meroket.

BACA JUGA:  Harta Kekayaan Wakil Ketua KPK Dipertanyakan, Ini Klarifikasinya

Kemudian, pernyataan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron yang meminta agar korupsi skala kecil tak perlu diselesaikan di pengadilan.

"Misalnya, korupsi puluhan juta. Secara nominal, mungkin kecil, tapi bagaimana jika dilakukan terhadap sektor esensial," ujar Kurnia kepada GenPI.co, Sabtu (4/12/2021).

BACA JUGA:  KPK Panggil Mantan Bupati Banjarnegara, Siap Ada Kejutan

Menurutnya, korupsi dalam skala kecil tetap memiliki potensi berdampak pada hajat hidup masyarakat desa.

"Atau bisa juga korupsi dengan jumlah seperti kecil, tapi melibatkan aparat penegak hukum, atau pejabat daerah setempat? Bisa saja," kata dia.

BACA JUGA:  Kapolri Terbitkan Perpol, 57 Mantan Pegawai KPK Siap-siap

Kurnia juga menilai, pendapat Marwata terkesan menyederhanakan dan menyepelekan permasalahan korupsi.

Dirinya juga tidak setuju dengan pendapat Alex. Pasalnya, menurut dia, hal tersebut sangat keliru apabila pihak KPK ingin mendorong restorative justice.

"Restorative justice tidak tepat dilakukan terhadap kejahatan kompleks seperti korupsi, terlebih lagi korupsi sudah dikategorikan sebagai extraordinary crime," terang dia.

Oleh sebab itu, bagi dia, pernyataan Marwata berdampak cukup serius.

"Bukan tidak mungkin kepala desa yang korup akan semakin terpacu untuk melakukan praktik culas itu," tandasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co