Ramalan Jongko Jayabaya, Ini Sosok Pengganti Jokowi

06 Desember 2021 12:25

GenPI.co - Politikus Gerindra Arief Poyuono masih percaya dengan ramalan Jayabaya sosok pengganti Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Arief mengaku masih menyakini Jongko Jayabaya sebuah ramalan dari Raja Kediri, Prabu Jayabaya (1135-1157 M).

Di mana dalam Jangko Jayabaya tersebut memberikan petunjuk pemimpin memiliki nama dengan akhiran yang jika diakronimkan menjadi "Notonegoro".

BACA JUGA:  Pengamat Bongkar Manuver Bamsoet, Isinya Tajam

"Kalau masih bingung, ya namanya Notonegoro bisa jadi presiden di akhirannya (namanya)" kata Arif Poyuono Dalam diskusi politik di Jakarta, Minggu (5/12).

Dalam serat Jongko Jayabaya yang ditulis oleh Prabu Jayabaya tersebut, terdapat perhitungan atau ramalan mengenai pemimpin di Indonesia yang terkandung dalam kata ‘Notonegoro’.

BACA JUGA:  Sang Anak Bongkar Sifat Asli Kiwil, Miris Banget

‘Noto’ memiliki arti menata dan ‘Negoro’ memiliki arti Negara. Ramalan Jangka Jayabaya ini hidup dalam kosmologi politik Jawa seiring dengan kepercayaan Mesianistik atau Ratu Adil sebagai Satria Piningit.

Arief menyebut akhiran NO merujuk pada Soekarno, TO pada Soeharto, kemudian NO yang kedua melekat pada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

BACA JUGA:  Prabowo dan Ganjar Saling Pepet, Bedanya Tipis

Sementara BJ Habibie, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan Megawati Sukarnoputri tidak masuk dalam hitungan karena mereka tidak sampai lima tahun memimpin.

"kita lihat negara kita tahun 1999-2004, apa yang terjadi? Maluku Utara bergetar, Poso bergetar, bom di mana-mana, ya karena pemimpin itu tidak ada di dalam Jongko Joyoboyo." katanya.

Sosok yang kemudian masuk ramalan kembali kepada NO karena yang menjadi presiden setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah Jokowi yang punya nama kecil Mulyono.

"Jokowi saat lahir nama aslinya Mulyono. Namun ibunya lalu mengganti nama jadi Joko Widodo. Jadi Jokowi masuknya di No, Mulyono," jelasnya.

Menurut Arief, berdasarkan urutan Notonegoro dari Jangka Jayabaya tersebut setidaknya ada tiga nama calon pemimpin Indonesia.

Adalah Ganjar Pranowo, Airlangga Hartarto, dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

Dari tiga nama itu, lanjut Arief, tersisa dua yang masuk radar calon presiden potensial menurut lembaga survei.

"Hanya dua tokoh yang masuk Jongko Joyoboyo, Notonogoro sebagai penerus Jokowi. Yaitu Airlangga Hartarto dan Ganjar Pranowo," pungkasnya.

Arief menjelaskan, baik Airlangga Hartarto dan Ganjar Pranowo telah memenuhi syarat berikutnya sebagai presiden yakni harus orang Jawa, lahir di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. (*)
=========

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co