GenPI.co - Pengamat intelijen buka-bukaan soal kepolisian. Wibawa Kapolda dan Kapolres disebut hilang. Kapolri bahkan disebut ikut tersudut.
Pengamat intelijen dan terorisme Stanislaus Riyanta buka suara terkait sikap tegas Presiden Jokowi yang melarang Kapolda dan Kapolres mendatangi dan bertemu ormas suka bikin ulah.
Riyanta mengatakan, pernyataan Jokowi itu tandanya sudah sangat geram dengan hal itu.
Jadi, perlu menjadi catatan khusus untuk Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
"Jokowi tidak suka dengan sikap itu," katanya kepada GenPI.co, Senin (6/12).
Dia mengatakan, seharusnya tidak perlu persoalan itu sampai ke telinga Jokowi.
Persoalan itu tandanya sudah berlarut-larut terjadi.
"Kapolda dan Kapolres itu pejabat negara yang punya wibawa. Jika mendatangi ormas bermasalah, wibawanya jatuh," ujarnya.
Sementara itu, Plt Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengatakan, kepolisian tidak perlu berbaik hati dengan ormas yang buat ulah.
Untuk itu, harus mengedepankan hubungan penegakan hukum dengan pelaku kejahatan agar adanya batasan.
"Ormas bermasalah harus dilakukan penegakan hukum pelaku kejahatan," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News