GenPI.co - Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan akhirnya menanggapi surat dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menjadi ASN Polri.
Dia mengaku pihaknya telah menerima tawaran tersebut.
Apalagi dia melihat keseriusan Kapolri Jenderal Listyo dalam memberantas korupsi di Indonesia.
"Saya melihat penjelasan dari Pak Kapolri yang tampak bahwa ada seperti kesungguhan untuk memberantas korupsi terutama bidang pencegahan," ujar Novel kepada wartawan di Mabes Polri, Senin (6/12/2021).
Di sisi lain, alasan lainnya mau bergabung menjadi ASN Polri, karena melihat permasalahan korupsi yang belakangan ini makin marak terjadi.
"Fenomena korupsi banyak terjadi, bahkan bisa dikatakan masif, banyak, dan nilainya makin lama makin besar," ungkap Novel Baswedan.
Ditambah lagi kinerja komisi antirasuah itu makin menurun dalam bidang pencegahan dan penindakan korupsi.
"Upaya memberantas korupsi yang dilakukan oleh KPK makin turun. Pimpinan KPK juga setidak-tidaknya dari pandangan kami, saya dan kawan-kawan, memandang bahwa kinerjanya juga makin tidak menunjukkan sesuatu yang sungguh-sungguh," tegas dia.
Sebagai informasi tambahan, Novel Baswedan turut hadir ke Mabes Polri bersama sejumlah rekan-rekannya yang merupakan sesama eks penyidik KPK.
Diketahui tidak semua atau 57 eks pegawai KPK yang diberhentikan karena tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK), menerima tawaran menjadi ASN Polri.
Namun, sebagian saja yang menerima tawaran tersebut.
Pada hari ini ada 52 dari 57 eks pegawai KPK datang memenuhi undangan Mabes Polri terkait mekanisme pengangkatan khusus menjadi ASN.
Sementara, sisanya belum bisa datang karena ada agenda lain.(cuy/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News