GenPI.co - Fadli Zon kembali bersuara lantang. Dia terang-terangan menyebut Presidential Threshold 20 Persen sarat kepentingan.
Anggota DPR RI Fadli Zon mengakui bahwa secara de facto, oligarki sangat kuat dan memiliki kekuasaan. Bahkan, menurutnya, kepentingan oligarki terhadap Indonesaia cukup dalam.
"Menurut saya, harus ada cara untuk melepaskan politik dari oligarki," ujar Fadli Zon dalam diskusi virtual, Minggu (12/12).
Tidak hanya itu, dirinya juga menduga presidential threshold 20 persen menjadi bagian dari menyederhanakan Pemilu dan tidak bisa lepas dari berbagai kepentingan.
"Hal itu terus dijaga agar supaya tidak menjadi liar. Saya secara pribadi, melihat seharusnya memang tidak 20 persen," ucapnya.
Menurut Fadli, ada berbagai pilihan untuk menentukan ambang batas kandidasi atau pencalonan presiden. Salah satunya yakni membuat presidential threshold menjadi nol.
"Bisa juga sesuai dengan parlementary threshold misalnya sekitar empat persen," katanya.
Walaupun tidak setiap orang bisa menjadi presiden, namun menurut Fadli Zon, UUD menyatakan bahwa setiap warga negara berhak untuk dipilihdan memilih.
"Akan tetapi, di dalam konstitusi kita memang masih mencantumkan bahwa harus dicalonkan oleh partai politik," tandasnya.
Oleh karena itu, Fadlu berharap presidentiak threshold bisa diturunkan dan tidak 20 persen seperti saat ini.
"Itu bisa membuat demokrasi kita lebih dinamis dan tidak seperti yang lalu, sampai dibikin dua calon presiden," tandasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News