GenPI.co - Kabinet Kerja jilid 2 dalam masa Presiden Joko Widodo akan dipenuhi oleh menteri dari kalangan partai. Sementara calon dari kalangan profesional akan tersingkir karenanya.
Hal itu dikatakan pengamat politik Adi Prayitno, Jumat (12/7) di Jakarta. Pasalnya, kemenangan Jokowi di periode kedua ini didominasi oleh peran partai, ketimbang relawan sebagaimana yang terjadi pada 2014 silam.
“Saya kira peran partai politik yang dominan seperti itulah akan menjadi pertimbangan bahwa komposisi kabinet ke depan akan didominasi partai politik,” katanya.
Baca juga:
Ingin yang Muda, ‘Kode’ Jokowi Tak Lanjutkan Sejumlah Menteri
Jokowi Segera Proses Amnesti Baiq Nuril Setelah dari Labuan Bajo
Terkait BOP Labuan Bajo, Jokowi: Kalau Masyarakat Tidak Mau, Stop
Pengamat politik daeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu mengatakan, penyusunan kabinet memang merupakan hak prerogatif Jokowi sebagai presiden yang tidak bisa diintervensi oleh siapa pun, Namun peran partai pendukung tidak bisa dibiarkan begitu saja.
“Dalam sistem presidensial multipartai seperti sekarang ini Jokowi perlu berkoordinasi dan mendapat saran dari partai pendukung,” kata Adi yang adalah Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu
Ia juga mengingatkan agar Jokowi memperhatikan aspek harmoni dan stabilitas politik sebagai efek dari dukungan oleh banyak partai politik.
“Jangan sampai ada partai tertentu yang merasa tidak proporsional jatah kursinya yang dikhawatirkan mampu atau berpotensi menciptakan instabilitas internal,” kata Adi.
Menurut dia, aspek proporsionalitas dalam pemberian jatah kursi menteri itu yang diharapkan bisa menciptakan harmoni dalam kinerja Kabinet Kerja jilid 2.
Simak juga video menarik berikut
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News