GenPI.co - Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti ikut buka suara terkait polemik yang melibatkan nama Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri.
Seperti diketahui, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengeluarkan surat telegram untuk memutasi Firli Bahuri. Sehingga, publik menganggap Firli Bahuri masih menjadi bawahan Kapolri.
"Sejak awal kami (akademisi dan aktivis) sudah meminta agar Pak Firli menanggalkan jabatannya di institusi kepolisian," jelas Ray Rangkuti kepada GenPI.co, Kamis (23/12).
Namun, menurut Ray Rangkuti, kenyataanya Firli Bahuri tidak mengindahkan permintaan itu, hingga akhirnya terjadi momen pemutasian jabatan oleh Kapolri.
"Terdengar miris memang. Selain itu, sikap seperti ini tidak menunjukkan kepemimpinan yang elegan di lingkungan KPK," ungkap Ray Rangkuti.
Menurut Ray Rangkuti, kesan rangkap jabatan tersebut seperti memperlihatkan keangkuhan daripada fungsionalitas.
"Oleh karena itu, sudah seharusnya Pak Firli mundur dari kepolisian. Tidak perlu sampai menunggu masa pensiun," jelasnya.
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia Democratic Policy Satyo Purwanto mengatakan, bahwa status ketua KPK Firli Bahuri yang masih aktif di kepolisian dapat mengancam independensi lembaga tersebut
Menurutnya, hal tersebut menimbulkan konflik kepentingan yang kuat apabila Firli Bahuri tidak mundur dari anggota Polri.
"Memang tidak ada aturan yang mengharuskan para penegak hukum di KPK untuk mundur. Namun, secara etika, ada baiknya mereka memilih hanya berkarier di KPK saja agar lebih fokus," pungkasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News