GenPI.co - Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menyoroti isi pidato yang disampaikan Ketua Umum PSI Giring Ganesha.
Dalam pidatonya tersebut, Giring menyebut Indonesia suram jika dipimpin sosok pembohong yang memenangkan pilkada di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Walaupun Giring tidak menyebutkan nama, namun pengamat menduga bahwa pernyataan tersebut ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Ini menunjukkan bahwa Giring ini belum teruji baik sebagai ketua umum partai maupun politikus," ujarnya kepada GenPI.co, Minggu (26/12).
Selain itu, Adib menilai sosok Giring seperti masih bau kencur dalam perpolitikan Tanah Air.
Menurutnya, sikap Giring seolah menggerus ruh dan visi misi PSI yang selalu menggaungkan jargon keterbukaan.
"Terlebih lagi, PSI selalu fokus pada anak muda yang semangat, bicara data dan fakta, serta menolak politik identitas," ucapnya.
Menurut dia, Giring acap kali memainkan isu-isu murahan dan yang menolak identitas, namun hal tersebut justru membuat gaduh.
"Pidatonya soal politisasi agama hanya membuat gaduh situasi. Justru mereka memancing orang untuk memainkan politik agama dan identitas lagi," ucapnya.
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Kedai Kopi Kunto Adi Wibowo menilai, pernyataan Giring bisa menjadi bumerang bagi dirinya sendiri dan partai yang menaunginya.
"Karena budaya politik di Indonesia, mereka yang menjatuhkan dan menyerang lawan biasanya justru dipandang buruk oleh pemilih," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News