GenPI.co - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) Rudi S Kamri menyoroti polemik presidential threshold (PT) 20 persen dari Partai Demokrat.
Sebelumnya, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diduga tengah berusaha mengumpulkan massa untuk mengurangi PT 20 persen.
Menurut Rudi, kondisi itu cukup mengkhawatirkan ketika aturan ambang batas 20 persen diminta oleh Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kita kembali lagi tahun 2004 PT hanya 10 persen. Ketika SBY jadi Presiden tahun 2009 meminta ambang batas menjadi 20 persen," ujar Rudi kepada GenPI.co, Minggu (26/12).
Rudi menjelaskan, Partai Demokrat besutan AHY terlihat kehilangan arah atau tengah berusaha meningkatkan perhatian dari masyarakat.
Sebab, imbuhnya, jika permintaan PT 20 persen dari partai selain Demokrat, masih sangat wajar.
"Jadi, saya curiga Demokrat AHY ini kebingungan. Kalau partai lain minta diturunkan PT 20 persen, itu tidak aneh. Namun, berbeda jika yang meminta itu Partai Demokrat," jelasnya.
Menurut Rudi, AHY dan Partai Demokrat seharusnya bisa lebih berhati-hati dalam menyampaikan pandangan terkait PT 20 persen.
Jika terjadi kesalahan yang sama, kemungkinan Partai Demokrat ditinggalkan para pemilihnya sangat besat.
"Ketika PD berkuasa dulu enak minta PT 20 persen. Nah, kenapa sekarang minta dikurangi? Ini terlihat menyudutkan SBY, kan, maka hati-hati," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News