GenPI.co - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Kedai Kopi Kunto Adi Wibowo memberi tanggapan terkait studi banding yang dilakukan sejumlah anggota DPR dan Bappenas ke Kazakhstan.
Adapun studi banding tersebut dilakukan untuk mempelajari negara-negara yang pernah memindahkan ibu kota, agar bisa diterapkan di Indonesia.
“Ini adalah bentuk ketidaksensitifan pemerintah terhadap krisis yang sudah diarasakan oleh warga terutama krisis terkait pandemi Covid-19,” ujar Kunto kepada GenPI.co, Selasa (4/1).
Tidak hanya dari segi kesehatan, Kunto juga menilai pemerintah tidak peka terhadap kesulitan warga di bidang ekonomi, tenaga kerja, dan lain-lain.
“Terkait pandemi, pemerintah harusnya memberikan contoh dan menahan diri untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri,” ucapnya.
Terlebih lagi, menurutnya, saat ini dunia sedang disibukkan dan digemparkan dengan varian Omicron yang berpotensi mengancam.
“Kita, kan, seharusnya menjaga agar Omicron tidak masuk ke Indonesia. Terlebih lagi, pemerintah juga sudah berupaya untuk membuka sekolah dan kampus untuk belajar tatap muka,” pungkas Kunto.
Oleh sebab itu, dirinya khawatir apabila pemerintah yang pulang dari Kazakhstan turut serta membawa virus varian berbahaya tersebut ke Indonesia.
Hal tersebut dikhawatirkan akan membuat pandemi semakin lama dirasakan warga.
“Ini juga berpotensi menghambat usaha pemerintah untuk mengajak warga untuk tidak bepergian ke luar kota atau ke luar negeri. Lho, pemerintahnya sendiri juga jor-joran untuk pergi ke luar negeri,” tandasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News