GenPI.co - Anggota Komisi DPR RI III Habiburokhman menanggapi perihal pembahasan RUU Ibu Kota Negara (IKN).
Dia mengaku serba salah dalam pembahasan RUU IKN, karena dianggap terlalu cepat untuk dibawa ke paripurna.
"Kalau soal cepat atau lambat, saya bingung. Kita kerja lambat, di-bully, kerja cepat, di-bully gitu," ujar Habiburokhman di DPR RI, Kamis (13/1/2022).
Politikus Gerindra itu menambahkan, pembuatan RUU IKN akan dibahas secara maksimal.
"Ya, soal IKN, tentu teman-teman pasti bercermin pada RUU Ciptaker, karena itu sejak awal saya juga sempat terlibat. Saya sampaikan sayarat-syarat formil maupun substansi kita maksimalkan," bebernya.
Lebih lanjut, Wakil ketua MKD itu mengungkapkan pembahasan RUU IKN juga melibatkan aspirasi masyarakat.
"Kalau tidak salah jadwalnya 2 minggu full mendengar aspirasi dari berbagai kelompok masyarkat, prof doktor, lembaga, sampai organisasi advokat saja datang memberikan pendapat," ungkap dia.
Habiburokhman juga mengaku tidak mempermasalahkan jika pembahasan RUU IKN hanya dibahas dalam waktu satu bulan.
"Kalau bisa satu bulan kenapa gitu, lho, yang penting masyarakat sudah terserap aspirasinya," terang dia.
Habiburokhman menuturkan pihaknya menyerap aspirasi masyarakat hampir 10 hari sampai 2 minggu jadwalnya.
"Banyak sekali pihak yang mengajukan diri kemudian memberikan keterangan ke pansus atau panja," tandasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News