GenPI.co - Wakil Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Muhammad Mufti Mubarok memiliki cara kerja cerdas terkait sosialisasi agar menghindari adanya pelanggaran transaksi
di masyarakat.
Mufti mengatakan, sosialisasi selama ini dari BPKN memang masif.
Namun, tak bisa dimungkiri, harus menjangkau ujung Papua hingga Aceh tentu bukan hal mudah.
Apalagi fakta di lapangan, Mufti menemukan ada sejumlah masyarakat yang memang belum paham teknologi.
"Akhirnya, kami bikin komunitas. Jadi, ada komunitas ontel, vespa, dll," kata Mufti di kantor GenPI.co, Kamis (27/1).
Pihaknya sedang mengumpulkan orang dengan kesukaan yang sama untuk membentuk komunitas.
Dengan demikian, mereka bisa lebih mengerti produk yang bakal dibeli.
Sebab, antaranggota bisa saling berbagi informasi soal hal-hal kesukaan mereka.
"Kalau ada masalah, tinggal diselesaikan secara internal," katanya.
Begitu pula dengan para pengusaha.
Menurutnya, pengusaha yang segmented di bidang tertentu semestinya membuat asosiasi.
Jadi, ketika ada masalah, maka solusinya sama bisa berakhir di internal.
"Sebenarnya ini masalah konsumen dan pengusaha. Kami hanya wasit di tengah," katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News