GenPI.co - Menko Polhukam Mahfud meminta Jam’iyyah Ahli Thoriqoh Mu’tabaroh Indonesia (JATMI) ikut mendukung upaya mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa, khususnya dalam mencegah merebaknya ekstremisme dalam beragama.
Hal ini disampaikan Mahfud saat hadir dalam Rapat Pimpinan Nasional Pengurus Dewan Pimpinan Pusat JATMI, di Jakarta, Kamis (3/2).
Dalam forum yang diikuti pengurus JATMI seluruh Indonesia ini, Mahfud menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi dan mencegah ekstremisme.
"Pemerintah telah turut serta dalam kerja sama internasional guna memerangi terorisme," ujar Mahfud.
Pemerintah kata Mahfud juga telah melakukan upaya penegakan hukum atas tindak pidana terorisme yang terjadi di Indonesia.
Namun, kata Mahfud, harus diingat bahwa sumber dari terorisme dan ekstremisme adalah pada pemikiran yang harus dilawan dan dicegah dengan pemikiran pula.
Menurut Mahfud, menumpas aksi terorisme dan menghukum pelaku teror mungkin lebih mudah dilakukan.
Namun, tidak mudah menumpas dan menghukum apa yang ada di alam pikiran.
Alam pikiran, kata Mahfud bisa sewaktu-waktu dipengaruhi dan berkembang yang hanya bisa dilawan dengan pemikiran lain.
"Solusi atas ekstremisme adalah menumbuhkan, mengembangkan, menyuarakan, dan mempraktikkan moderasi beragama," kata Mahfud.
Hal ini kata Mahfud memerlukan peran masyarakat, khususnya ahli agama dan organisasi keagamaan yang memiliki kompetensi dan legitimasi.
"Dalam konteks inilah saya yakin organisasi dan jemaah JATMI dapat memiliki peran besar bersama organisasi keagamaan lain dan pemerintah," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News