GenPI.co - Pengamat Politik Agung Nugroho menilai pernyataan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sejalan dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi mengatakan bahwa dirinya akan patuh dan taat pada konstitusi.
Adapun pernyataan Presiden Jokowi tersebut terkait isu penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan yang digaungkan sejumlah tokoh.
"Jokowi bilang ikut, patuh, dan tunduk pada konstitusi. Sementara Luhut berupaya mengubah konstitusi lewat MPR agar pemilu ditunda," jelas Agung Nugroho kepada GenPI.co, Kamis (17/3).
Menurut Agung, menunda pemilu tidak berbeda dengan memperpanjang masa jabatan presiden.
"Jokowi akan ikut patuh dan tunduk pada hasil amendemen yang menunda pemilu dan memperpanjang masa jabatan presiden, jika konstitusi itu berhasil diubah," ungkap Agung.
Agung Nugroho pun menduga Indonesia akan masuk pada otoritarian dan mengkhianati demokrasi, jika hal tersebut benar-benar terjadi.
"Sekaligus mengkhianati reformasi 98. Padahal, membatasi masa jabatan presiden salah satu ruh dari reformasi," tegas Agung.
Seperti diketahui, Luhut Pandjaitan dengan tegas mengatakan Presiden Jokowi akan taat pada konstitusi yang ditetapkan MPR terkait penundaan pemilu.
Menurut dia, isu dan wacana terkait penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden adalah bagian dari kebebasan berpendapat dan asas demokrasi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News