Rizal Ramli Bikin Ade Armando Kesal, Bawa Nama Coro TV

23 Maret 2022 13:35

GenPI.co - Pegiat Media Sosial Ade Armando mengaku kesal usai kanal YouTube CokroTV disebut oleh Ekonom Senior Rizal Ramli menjadi Coro TV.

Ade juga mengaku tak terima kanal YouTube CokroTV disebut Rizal sebagai promotor utama isu Islamophobia.

Dosen UI itu memaparkan Rizal awalnya menilai pemerintahan Presiden Joko Widodo gagal dalam mengatasi permasalahan ekonomi.

BACA JUGA:  Denny Siregar dan Rizal Ramli Saling Serang, Isinya Keras

Rizal lalu mengatakan isu Islamophobia pun diciptakan agar masyarakat teralih dari kegagalan Jokowi.

“Salah satu media yang membangun kebencian itu adalah CokroTV yang diplesetkan menjadi Coro TV ,” ujarnya dikutip dari kanal YouTube CokroTV, Selasa (22/3).

BACA JUGA:  Pernyataan Rizal Ramli Bikin Kaget, Sebut Mas Jokowi

Menurut Ade, Rizal sebenarnya sudah berniat untuk undur diri dari media sosial (medsos) platform twitter. Namun, Ade menduga hal tersebut tak akan bertahan lama.

“Ketika itu, saya sudah menduga ini tak akan bertahan lama. Mana mungkin Rizal berhenti berbicara? Dugaan saya pun terbukti, tapi Rizal malah muncul di kanal YouTube Refly Harun,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Rizal Ramli Ngebet Mau Gantikan Jokowi

Lebih lanjut, Ade menduga wawancara tersebut dihadirkan untuk merespons beberapa kasus terkait perang melawan kaum radikal dan teror berbendera agama.

Menurut Ade, Refly Harun dan Rizal terlihat berusaha untuk menggiring opini masyarakat bahwa langkah pemerintah itu tak bisa dibaca dalam konteks ketertiban dan keamanan.

“Mereka berdua berusaha membuat orang percaya bahwa tindakan tegas pemerintah dilandasi oleh kebencian pada Islam,” ungkapnya.

Kasus yang dimaksud Ade adalah pembebasan dua petugas polisi yang menembak mati para anggota laskas FPI.

“Pengadilan memutuskan tindakan polisi itu sepenuhnya dilakukan untuk membela diri. Oleh karena itu, kedua petugas kepolisian tak dapat dikenakan pasal pembunuhan,” tuturnya.

Selain itu, ada juga kasus penembakan Tersangka Teroris Dokter Sunardi di Sukoharjo, Jawa Tengah.

“Dalam kasus ini, polisi pun terpaksa menembak mati Sunardi, karena perlawanan sengit aktivis Jemaah Islamiyah itu,” paparnya.

Ade pun menuturkan ada beberapa kasus penangkapan tokoh yang diduga terkait dengan jaringan terorisme, termasuk terseretnya nama Politisi Gerindra Fadli Zon.

“Jadi, memang ada serangkaian peristiwa terkait dengan tindakan keras pemerintah terhadap kelompok radikal dan teror yang membawa nama Islam,” tuturnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Pulina Nityakanti Pramesi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co