GenPI.co - Pengamat Politik Dedi Kurnia Syah blak-blakan menyarankan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman mengundurkan diri dari jabatannya.
Pernyatan Dedi Kurnia Syah tersebut diungkapkan untuk merespons pernikahan Anwar Usman dengan adik Presiden Joko Widodo (Jokowi) bernama Idayati.
"Etika moral politik tertinggi berada di lembaga Yudikatif, pernikahan Anwar Usman dengan Idayati berpotensi membiaskan keadilan," jelas Dedi Kurnia Syah kepada GenPI.co, Sabtu (26/3).
Selain itu, Dedi Kurnia Syah juga menduga ada konsekuensi politik dengan kekuasaan dalam pernikahan dua tokoh tersebut.
Pasalnya, menurut Dedi Kurnia Syah, pernikahan tersebut berpotensi membuat Anwar Usman tidak netral dan menyeret kepatuhan pada putusan hakim.
"Keadilan dan netralitas pun bias. Oleh sebab itu, saran untuk Anwar Usman adalah mengundurkan diri dari MK," tegas Dedi Kurnia Syah.
Dedi Kurnia Syah sangat menyayangkan apabila sarannya tersebut tidak diindahkan. Sebab, menurutnya putusan Anwar Usman akan sukar dipercaya publik.
"Putusan-putusan yang dipimpin Anwar di kemudian hari akan minim kepercayaan publik, meskipun dirinya berada dalam posisi benar," jelas Dedi Kurnia Syah.
Dedi Kurnia Syah mengingatkan, agar trias politika Indonesia tidak dikuasai keluarga. Sebab, menurutnya, hal itu akan berdampak pada kesewenangan dan merusak demokrasi.
"Termasuk soal dugaan adanya ambisi 3 periode, kekuasaan keluarga Jokowi bisa membahayakan negara," kata Dedi Kurnia Syah.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News