GenPI.co - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) Rudi S. Kamri menilai pemerintah wajib waspada terkait aksi Front Persaudaraan Islam (FPI) baru yang menyudutkan Presiden Jokowi.
Sebelumnya, FPI baru itu meminta Presiden Jokowi mundur usai membiarkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang dianggap terus membuat kegaduhan.
Menurut Rudi, pemerintah harus proaktif dalam memperhatikan gerakan-gerakan FPI baru.
"Saya meminta pemerintah seharusnya proaktif menindak FPI baru ini. Jika terus diberi keleluasaan, mereka berpotensi menimbulkan kekacauan," ujar Rudi kepada GenPI.co, Selasa (29/3).
Rudi menduga FPI baru yang dipimpin menantu Habib Rizieq Shihab (HRS) itu memiliki misi untuk merusak demokrasi Indonesia.
Sebab, aksi-aksi yang dilakukannya cenderung menyudutkan Presiden Jokowi.
"Mereka menggelar aksi untuk mencopot Menag Yaqut, tetapi juga minta Presiden Jokowi mundur. Aksi lainnya juga hampir sama, yang mana Presiden Jokowi disorot meski tidak ada kaitannya. Jadi, ini bukti jika gerakan FPI baru berbahaya," jelasnya.
Selain itu, Rudi merasa FPI baru tidak jauh berbeda dengan pendahulunya, Front Pembela Islam (FPI).
Dengan demikian, pemerintah seharusnya bisa melihat hal tersebut untuk menindak tegas FPI baru.
"Mereka (pemerintah,red) punya rekam jejak FPI lama yang berbahaya. Nah, hal itu bisa menjadi pertimbangan untuk membubarkan FPI baru," pungkasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News