GenPI.co - Sekretaris Dewan Syuro Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif memberikan kritikan pedas kepada Panglima TNI Andika Perkasa.
Sebelumnya, Andika mengizinkan keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI) masuk militer Indonesia.
Slamet mempertanyakan maksud dari keputusan Panglima TNI tersebut.
"Semoga rakyat makin sadar kalau PKI dan komunis itu ada dan bangkit," ujar Slamet kepada GenPI.co, Kamis (31/3).
Slamet mengatakan kebangkitan komunis bahkan telah berada di tahap bahaya.
"Diduga kuat sudah ada di sekitar kekuasaan," kataya.
Pentolan 212 itu mengaku prihatin dengan langkah Andika Perkasa.
Menuru, tidt diaak ada jaminan anak keturunan PKI sudah lepas dari ideologi komunis.
"Apa Andika lupa tap MPRS Nomor 25 Tahun 1965 soal larangan PKI? Itu, belum dicabut," tegasnya.
Slamet beranggapan pada kenyataannya sekarang ini banyak anak keturunan yang terlihat membangkitkan ideologi dan ajaran PKI.
Sebelumnya, Andika mengizinkan anak keturunan PKI mendaftar TNI.
Menurut dia, tidak ada larangan anak keturunan PKI berkarier di dunia militer.
Andika menegaskan dirinya taat akan aturan hukum.
Oleh karena itu, dia tak ingin melarang jika tidak ada UU yang menjadi dasar hukumnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News