GenPI.co - Peneliti sekaligus Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKopi Kunto Adi Wibowo mengatakan bahwa Presidential Threshold 0 persen sangat menarik.
Pernyataan tersebut disampaikan untuk menanggapi Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra dan Ketua DPD RI La Nyalla Mattaliti yang meminta pasal 222 UU No. 7 tahun 2017 tentang pemilu dihapuskan.
"Kalau dijadikan nol persen, ini akan menarik. Pertama, yang diuntungkan adalah partai politik dengan kursi tidak sampai 20 persen di parlemen," ujarnya kepada GenPI.co, Kamis (31/3).
Menurutnya, hal ini sangat baik bagi Indonesia yang ingin menemukan pemimpin lewat partai non-mainstream.
"Tanpa adanya 20 kursi DPR, partai ini bisa mendorong ketua umumnya untuk berani menjadi calon presiden," tuturnya.
Selain itu, kata Kunto, Presidential Threshold 0 persen juga bisa membuka peluang bagi kelompok masyarakat sipil.
"Seperti Pak La Nyala, atau senator-senator lainnya jadi bisa mengajukan diri menjadi presiden," ucap Kunto.
Menurutnya, Presidential Threshold 0 persen tersebut merupakan pintu terbuka untuk para calon presiden potensial.
"Hal ini memberikan banyak orang kesempatan menjadi presiden jika presidential threshold menjadi nol," tandasnya.
Kunto juga menilai gugatan Presidential Threshold 0 persen ke Mahkamah Konstitusi (MK) bisa dimenangkan.
Pasalnya, kata Kunto, kali ini sosok veteran seperti Yusril Ihza Mahendra dan La Nyala yang maju untuk menggugat dan meminta agar aturan tersebut dihapus. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News