Imam Besar Libya : Haram Hukumnya Naik Haji Berkali-kali

11 Agustus 2019 10:52

GenPI.co - Imam besar Libya, Sadiq Al Ghariani tegas mengatakan melaksanakan ibadah haji cukup sekali. Haram hukumnya melakukan kedua kali dan seterusnya. Pernyataannya itu dipicu oleh dugaan pembantaian ribuan umat muslim Yaman oleh otoritas Arab Saudi

Menurut Sadiq, uang yang digunakan ibadah haji berkali-kali tersebut digunakan oleh rezim Saudi untuk melakukan kejahatan sesama muslim. 

Baca juga :

Memaknai Wukuf Adalah Titik Balik Kehidupan Jamaah Haji

Syekh Saudi Kritik Orang Indonesia Suka Selfie di Masjid Nabawi

Iseng, Netizen Rinci Biaya Hidup Habib Rizieq di Saudi Sejak 2017

Tak hanya Sadiq, senior Persatuan Ulama Tunisia, Fadhel Ashour juga menyerukan boikot haji. Dia menyoroti kekejaman Saudi kepada rakyat Yaman. Fadhel mengatakan lebih baik uang warga Tunisia dibelanjakan untuk membantu orang miskin di negaranya Senada dengan Fadhel, anggota kongres Amerika Serikat Ilhan Omar juga memboikot haji tahun ini. 

Tahun ini, diperkirakan lebih dari 2 juta muslim seluruh dunia menunaikan ibadah haji. Secara mengejutkan munculnya seruan boikot haji, dimulai pada Jumat (9/8), sebab kebijakan Arab Saudi yang disinyalir melanggar Hak Asasi Manusia (HAM), terutama invasi ke Yaman yang sudah menghabisi puluhan ribu nyawa, bahkan wanita dan anak-anak.

Seorang muslim dari Australia kepada Media SBS mengaku mereka akan memboikot rukun Islam kelima itu. "Pergi beribadah haji sama saja dengan memperkaya finansial rezim Saudi yang saat ini membantai warga Yaman. Padahal notabene mereka muslim dan bukan ini ibadah haji sesungguhnya," jelas Fayaaz Rahman, muslim Australia, seperti dikutip dari Al Arabiya.

Warga Malaysia, Mukhriz Mat Rus yang juga seorang dosen mengaku berpikir ulang untuk menunaikan ibadah haji ke Arab Saudi tahun ini meski sudah mendaftarkan diri ke otoritas. "Beberapa orang mengenyampingkan politik. Tapi pikiran saya tak bisa berdamai soal ini," ujarnya.

Simak video berikut ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ardini Maharani Dwi Setyarini

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co