GenPI.co - Direktur Eksekutif Centre for Youth and Population Research (CYPR) Dedek Prayudi blak-blakan membongkar alasan Kota Depok menjadi wilayah intoleran di Indonesia.
Menurut dia, kondisi politik agama sejalan lurus dengan penyeragaman nilai di tingkat regulasi dan kebijakan.
Dedek lantas menduga riset intoleran berkembang baik di Kota Depok karena campur tangan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Tidak mengherankan (intoleran di Kota Depok, red), blak-blakan saja Depok sudah lama dikuasai PKS," ujar Dedek kepada GenPI.co, Selasa (5/4).
Dia menjelaskan politik karena agama erat kaitannya dengan penyeragaman moral.
Oleh karena itu, indikasi Kota Depok sebagai wilayah intoleran di Indonesia tidak mengherankan.
"Keterpilihan politik karena agama berbanding lurus dengan penyeragaman nilai di tingkat regulasi dan kebijakan, yaitu agama dan moral," tegasnya.
Sebelumnya diketahui, survei Setara Institute pada 2021 memaparkan Kota Depok menempati urutan paling bawah dalam indeks wilayah toleran.
Riset tersebut mengukur skor toleransi terhadap 94 kota di seluruh Indonesia (empat kota administrasi di Jakarta dijadikan satu) menggunakan delapan indikator.
Kota Depok memperoleh skor 3,577, di bawah Pariaman (Sumatera Barat), Cilegon (Banten), dan Banda Aceh.
Depok turun dua peringkat dibandingkan pemeringkatan tahun sebelumnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News