GenPI.co - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menilai Ade Armando dianiaya akibat kemarahan masyarakat yang sudah menggumpal.
Menurut Refly, kemarahan masyarakat kepada Ade selama ini tak pernah tersalurkan.
Kehadiran Ade dalam Demo 11 April pun dijadikan momentum bagi masyarakat yang selama ini kesal dengan pernyataan dari pegiat media sosial itu.
“Itu adalah kemarahan yang tak bisa tersalurkan selama ini dan tiba-tiba menemukan momentum,” ujarnya dikutip dari kanal YouTube Refly Harun, Selasa (12/4).
Refly mengatakan bahwa bentuk kemarahan rakyat dengan aparat/penguasa memiliki perbedaan.
Kemarahan penguasa, kata Refly, ditujukan kepada pihak-pihak yang berusaha meluruskan.
“Kalau rakyat marah, mereka marah kepada orang yang dianggap bengkok dan salah,” katanya.
Oleh karena itu, kemarahan rakyat jauh lebih gawat dibandingkan penguasa yang marah.
“Kemarahan penguasa itu biasa dilakukan dengan menangkap, menahan, dan memproses kasus pakai aparatus negara serta bersifat koersif,” paparnya.
Lebih lanjut, Refly menilai preferensi politik Ade Armando dinilai publik cukup kontroversial.
Namun, Refly menegaskan bahwa preferensi politik seseorang adalah hak orang tersebut.
“Masalahnya itu justru di saat Ade mengolok dan menghina kelompok lain, tetapi selalu aman dan bebas,” tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News