Pengeroyokan Ade Armando Viral, Demo 11 April Tak Menggema

GenPI.co - Persoalan pegiat media sosial Ade Armando yang dipukuli massa telah menghilangkan substansi demo 11 April yang dilakukan mahasiswa.

Menurut pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga, media massa akhirnya lebih banyak memuat proses pemukulan Ade Armando ketimbang demo 11 April.

"Pemberitaan media terkesan sudah tidak lagi mengangkat tuntutan mahasiswa," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Selasa (12/4).

BACA JUGA:  Soal Ade Armando, Rocky Gerung Minta Jokowi Bertanggung Jawab

Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu menyebut justru pemberitaan menonjol soal kekerasan yang dilakukan massa terhadap Ade Armando.

"Jadi, terjadi pergeseran isu di media dari tuntutan mahasiswa menjadi kekerasan yang dilakukan massa," ujarnya.

BACA JUGA:  Ade Armando Dikeroyok, Pengamat Sebut Ada yang Sakit Hati

Pergeseran tersebut dinilai sebagai pengalihan isu.

"Perubahan framing itu tentu sangat disesalkan," katanya.

BACA JUGA:  Ade Armando Bikin Pemerintah Repot, Kata Sekjen Kornas-Jokowi

Jamiluddin menegaskan media terkesan lebih menonjolkan kekerasan yang dilakukan massa daripada tuntutan awal.

"Kesannya, para pendemo di-frame melakukan kekerasan yang tidak sejalan dengan demokrasi," ucapnya.

Kesan tersebut pengin ditanamkan kepada mahasiswa yang melakukan aksi.

"Padahal, yang melakukan demo itu tidak semua mahasiswa," tuturnya.

Oleh karena itu, kemungkinan yang melakukan kekerasan adalah pihak penyusup. (*)