Luhut Diduga Sebarkan Hoaks, Peneliti: Efeknya Sangat Mengerikan!

14 April 2022 09:45

GenPI.co - Peneliti sekaligus Direktur Eksekutif Lembaga Survei Kedai Kopi Kunto Adi Wibowo mengatakan hoaks memiliki efek yang sangat mengerikan.

Hal ini disampaikan menanggapi Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang diduga menyebarkan berita bohong (hoaks) dan membuat keonaran.

Tudingan tersebut muncul lantaran Luhut tidak ingin membeberkan big data soal klaim 110 juta pengguna media sosial yang menginginkan penundaan pemilu.

BACA JUGA:  Masinton Minta Presiden Pecat Luhut, Begini Respons Kornas-Jokowi

“Menurut saya efek dari hoaks politik itu tidak hanya berujung pada unjuk rasa (terjadi keonaran, red),” ujar Kunto kepada GenPI.co, Kamis (14/4). 

Kunto menilai hoaks juga merusak kemampuan warga dalam berpikir rasional berdasarkan fakta dan data tentang sebuah isu yang berkaitan dengan hajat hidup banyak orang.

BACA JUGA:  Luhut Binsar Pandjaitan Ingin Tampar Jokowi, Kata Masinton

“Klaim big data ini juga menyerang kemampuan berpikir kritis warga Indonesia untuk memutuskan sikapnya,” ucap Kunto.

Kunto lantas memberikan salah satu contoh hoaks yang membuat rugi banyak orang, yakni kebohongan Ratna Sarumpaet.

BACA JUGA:  Mahasiswa Mengerti Luhut Pembohong, Kata Rocky Gerung 

Menurutnya, hal tersebut membuat rugi masyarakat lantaran berita penting seperti gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah jadi tertutup oleh isu hoaks tersebut.

“Di tengah banyaknya krisis multidimensi yang diderita oleh warga Indonesia, hoaks ini menganggu fokus kita untuk bisa mencerna informasi,” kata dia.

Oleh sebab itu, menurutnya, Luhut harus membeberkan isi big data yang dia klaim.

“Dia juga harus mengajarkan warga untuk berpikir kritis dalam isu politik yang penting,” tandas Kunto. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Yasserina Rawie Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co