PeduliLindungi Melanggar HAM, Amerika Kurang Piknik ke Indonesia

16 April 2022 20:40

GenPI.co - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengatakan sebaiknya Amerika Serikat (AS) berguru kepada pemerintah Indonesia.

Khususnya, tentang aplikasi PeduliLindungi yang dinilai efektif dalam melacak covid-19.

“Daripada merilis tudingan dugaan pelanggaran HAM, Amerika lebih baik mempelajari bagaimana bermanfaatnya system aplikasi PeduliLIndungi dalam mendeteksi covid-19,” kata Rahmad Handoyo kepada GenPI.co, Sabtu (16/4).

BACA JUGA:  Menyudutkan Relawan Anies, Grace Natalie Diserang Habis-habisan

Rahmad mengatakan, Amerika perlu belajar dari Indonesia agar lebih sukses mengendaliankan Covid-19.

Rahmad menyesalkan atas laporan Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat yang menyebutkan adanya indikasi aplikasi pelacakan Covid-19 Indonesia, PeduliLindungi, melakukan pelanggaran HAM.

BACA JUGA:  Dihajar Novel Bamukmin, Denny Siregar Bisa Innalillahi

“Sebagai warga negara dan sebagai anggota parlemen saya wajib mempertanyakan apa dasar mereka (Amerika) menyampaikan pandangan seperti itu,” kata Rahmad.

Dia pun mempertanyakan soal laporan tersebut.

BACA JUGA:  Usut Tuntas Tudingan PeduliLindungi Langgar HAM, Kata Pengamat

“Apakah cukup dengan sebatas laporan LSM lalu menjustifikasi bahwa peduli lindungi itu melanggar HAM ?” katanya.

Aplikasi PeduliLindungi dituding melanggar hak asasi manusia oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Dalam laporan 2021 Country Reports on Human Rights Practices, aplikasi PeduliLindungi yang digunakan pemrintah Indonesia untuk melacak kasus Covid-19 melanggar HAM, terutama terkait dengan privasi data penduduk.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co