GenPI.co - Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menilai Menteri BUMN Erick Thohir sulit untuk maju pada Pilpres 2024.
Dedi mengatakan, menteri berlatar belakang pengusaha itu bahkan juga belum memenuhi syarat sebagai capres atau cawapres.
"Erick masih jauh untuk masuk kandidat, termasuk untuk skema cawapres sekali pun," ujar Dedi kepada GenPI.co, Selasa (24/5).
Menurutnya, ada 2 alasan Erick Thohir tidak terlalu dilirik partai politik.
Pertama, Erick terlihat tergesa-gesa menunjukkan kecenderungan politiknya ke PKB melalui GP Ansor dan Banser.
Dedi mengatakan, saat ini elite GP Ansor yang merupakan pemilik suara PBNU punya permasalahan dengan PKB.
"Konflik antara PBNU dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar membuat keduanya terlihat kurang mesra. Itu jadi kerugian bagi Erick," jelasnya.
Kedua, menurutnya, populatitas dan elektabilitas Erick Thohir juga akan meredup jika tidak berhasil memperkuat badan usaha milik negara (BUMN).
"Erick berpotensi redup, apalagi setelah Kementerian Keuangan mencatat banyak kerugian yang dialami BUMN," ujar Dedi.
Dedi mengatakan, citra BUMN bisa menjadi kerugian bagi Erick Thohir.
Sebab, BUMN dianggap mengakomodasi tim sukses yang kemenangan Presiden Jokowi pada Pilpres 2019. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News