GenPI.co - Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menilai saat ini partai politik hanyalah sekadar semboyan saja.
Menurut Adib, kelakuan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menggambarkan adanya konflik kepentingan dari sebuah partai politik yang terlahir pascareformasi.
“Mau partai reformasi atau bukan sama saja, mereka adalah penikmat kue dan pemburu kekuasaan,” ujar Adib kepada GenPI.co, Jumat (15/7).
Adib menilai hal tersebut sangat wajar terjadi kepada partai-partai politik di tanah air.
Selain itu, Adib juga menyoroti aksi Presiden Joko Wiodo (Jokowi) yang mengingatkan Zulkifli Hasan untuk menurunkan harga minyak goreng.
“Menurut saya, Jokowi itu hanya pasang badan saja. Ucapannya sekadar lip service belaka,” ucapnya.
Dirinya menduga Jokowi memang sengaja ingin mengakomodasi kepentingan PAN sejak memberikan kursi menteri kepada Zulkifli Hasan.
“Harusnya dia memilih orang-orang profesional yang minim kepentingan politik kalau memang tidak ingin mengakomodasi,” tuturnya.
Akan tetapi, menurutnya, sikap Jokowi itu sangat mdah diprediksi. Khususnya terkait mengakomodasi kepentingan partai politik di pemerintahan.
“Dia mementingkan golongan oportunis yang memang ingin mementingkan kelompoknya sendiri, itu yang saya lihat,” ujar Adib.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News