Brigadir J Terima Ancaman Sangat Berat 1 Hari Sebelum Meninggal

27 Juli 2022 06:20

GenPI.co - Kamaruddin mengaku menemukan bukti baru soal Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang meninggal di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Bukti itu ialah pembicaraan antara Yosua dengan keluarga. Kamaruddin sendiri masih keluarga korban.

Dia mendampingi keluarga Brigadir J di Jambi. Momen itu terjadi saat seluruh anggota keluarga Yosua diperiksa di Polda Jambi.

BACA JUGA:  Ada Bukti Baru Kasus Penembakan Brigadir J, Komnas HAM Jujur

Dikutip dari catatan Dahlan Iskan berjudul 10.58 yang tayang pada Senin (25/7), yang dimaksud keluarga mungkin sang Adik yang juga anggota Polri.

Dalam asumsinya, sang Adik sampai dimintakan pindah dari tempatnya bertugas di Mabes Polri.

BACA JUGA:  Kuburan Brigadir J Dipasang Lampu, Ternyata Ini Tujuannya

Namun, ada juga kemungkinan lain, yakni panggilan via telepon tersebut kepada sang Ibu.

Brigadir Yosua sendiri dikenal sangat dekat dengan ibunya, Rosti Simanjuntak

BACA JUGA:  Komnas HAM Fokus Cari Kebenaran Pemeriksaan Jenazah Brigadir J

"Begitu berat ancaman yang diterima Yosua sampai Yosua dalam telepon itu menangis," ujar Kamaruddin.

Menurut catatan pengacara, Brigadir J menerima ancaman bertubi-tubi sejak Juni.

“Sampai berhari-hari. Pun sampai sehari sebelum kematiannya,” tulis Dahlan Iskan.

Brigadir J pun menceritakan ancaman itu kepada ibunya melalui pesan WhatsApp dan panggilan telepon.

Sehari sebelum meninggal, Brigadir J masih menelepon ibunya. Pada 8 Juli 2022 pukul 10:58, keduanya masih berbincang melalui telepon.

“Di telepon terakhir itu Yosua mengatakan segera berangkat,” tulis Dahlan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co