GenPI.co - Pengamat politik Zaki Mubarak mengomentari kriteria sosok yang layak menjadi calon pengganti sementara (PJ) Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Seperti diketahui, Anies akan mengakhiri jabatannya pada Oktober 2022.
Menurut Zaki, harus dipahami bahwa DKI Jakarta merupakan barometer penting politik dan ekonomi Indonesia, sehingga pemilihan Gubernur DKI harus menimbang banyak hal.
"Hemat saya, pertimbangan 'pokoknya orang saya' harus dihindari, risikonya terlalu berat," ujar Zaki kepada GenPI.co, Minggu (11/9).
Dia menyebut yang terpenting adalah jangan sampai yang terpilih justru memunculkan kontroversi dan juga polarisasi.
"Di tahun politik dengan suhunya yang tinggi, jangan sampai pertimbangan politis yang sempit digunakan," tegasnya.
Oleh karena itu, kriterian untuk menjadi penjabat gubernur merupakan sosok yang moderat dan relatif diterima semua pihak.
Akademisi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta itu juga mengatakan, mereka yang menjadi pj gubernur tidak boleh memiliki image kuat sebagai pendukung kubu-kubu politik tertentu.
"Lebih jelasnya, 'bukan sekutu politik Ahok' dan juga 'bukan sekutu politik Anies'," jelasnya.
Pasalnya, hal tersebut diyakini dangat penting untuk mencegah konflik dan polarisasi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News