Partai Demokrat Sebut Aria Bima Buta Sejarah

21 September 2022 20:10

GenPI.co - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut Politikus PDIP Aria Bima buta sejarah.

Hal itu menanggapi pernyataan Aria Bima yang menilai Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal indikasi kecurangan dalam Pilpres 2024 merupakan playing victim.

“Mungkin Bang Aria Bima buta sejarah,” ujar Herzaky kepada GenPI.co, Rabu (21/9).

BACA JUGA:  PSI Minta Kemendagri Transparan Soal Calon Pj Gubernur DKI

Menurutnya, SBY dan Partai Demokrat punya dukungan parlemen yang sangat minim pada 2004-2009.

“Partai Demokrat suaranya 7,45 persen. Mendadak ada dua parpol besar pemenang pemilu di 2004, salah satunya itu partainya Aria Bima,” tuturnya.

BACA JUGA:  Pendeta Gilbert Ingatkan Kamaruddin, Jangan Menyebarkan Isu Berbahaya

Herzaky mengatakan PDIP mendorong dan menggolkan ambang batas 20 persen di tahun 2008 dengan UU No.42 Tahun 2008.

“Dengan niatan agar Bapak SBY tidak bisa maju lagi di Pilpres 2009. Sebab, Partai Demokrat saat itu hanya punya kursi 7,45 persen,” kata dia.

BACA JUGA:  SBY Sebut Akan Ada Kecurangan Dalam Pemilu 2024, Jerry: Wajar Saja

Dirinya menilai hal tersebut tidak menyurutkan keinginan masyarakat memilih SBY sebagai presiden kala itu.

“Rakyat berkehendak lain, mereka ingin agar SBY bisa maju lagi karena merasakan benar dampak pembangunan di era pemerintahanya,” ucapnya.

Oleh sebab itu, menurutnya, Partai Demokrat dipilih 20,85 persen rakyat di Pileg 2009 dan SBY bisa maju kembali sebagai capres di Pilpres 2009. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co