Usut Tragedi Kanjuruhan, Kompolnas Awasi Investigasi Polri

04 Oktober 2022 07:15

GenPI.co - Polri masih terus melakukan pengusutan terhadap tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan pendukung Arema FC di Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) lalu.

Diketahui, Kompolnas turut dilibatkan dalam pengusutan peristiwa tersebut guna mengawasi kinerja tim investigasi bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Kompolnas meminta tim investigasi bekerja secara transparan sehingga tidak ada yang ditutup-tutupi.

BACA JUGA:  Tragedi Kanjuruhan: Pentolan Bonek Beri Pesan Tegas ke Klub Liga 1

Komisioner Kompolnas Albertus Wahyurudhanto menyebut pihaknya bakal melakukan pengecekan secara langsung ke lapangan.

Albertus menyebut dirinya akan langsung menemui para korban hingga Aremania agar diketahui penyebab terjadinya kericuhan di Stadion Kanjuruhan itu.

BACA JUGA:  Pembantaian Timnas U-16 ke Guam untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

"Laporan resmi sudah diterima, Kompolnas ingin melakukan pengecekan langsung ke lapangan, tetapi kami ingin dialog dengan korban dan penonton. Kami juga bertemu dengan wartawan yang saat itu meliput. Kami juga bertemu para suporter," kata Albertus dalam keterangannya, Senin (3/10).

Albertus mengatakan Kompolnas ingin mengetahui secara terperinci soal penyelenggaraan, mulai dari persiapan kegiatan, pelaksanaan, hingga evaluasi.

BACA JUGA:  Tragedi Kanjuruhan Memakan Banyak Korban, Said Aqil Siroj Serukan Tobat Nasional

Dia menyebut pengawasan itu tentu dilakukan sesuai dengan tupoksi Kompolnas.

"Sesuai perintah Ketua Kompolnas Mahfud MD, Kompolnas (akan, red) melakukan pengawasan terhadap kerja tim investigasi yang dibentuk Kapolri. Tim investigasi kini sedang bekerja keras untuk mengusut kasus ini," ujar dia.

Selanjutnya, Albertus menjelaskan bahwa investigasi bukan sekadar mencari siapa yang salah dalam tragedi Kanjuruhan tersebut.

Menurutnya, investigasi juga perlu menganalisis fakta yang ditemukan sebagai bahan pembelajaran untuk dunia sepakbola Indonesia ke depan.

"Nah, soal keamanan, penyelenggaraan, dan penggunaan peralatan mengurai massa dinilai sah atau tidak, biarkan penyidik yang memutuskan. Kompolnas, kan, memantau," ucapnya.

Diketahui, pemerintah telah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan.

Menko Polhukam Mahfud MD mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui pembentukan TGIPF ini dan meminta mereka untuk langsung bekerja.

"Sudah dilaporkan kepada Bapak Presiden dan disetujui, serta diminta segera bekerja," kata Mahfud dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/10).

TGIPF Tragedi Kanjuruhan tersebut diketuai oleh Mahfud MD, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali sebagai wakil ketua, serta mantan Jampidum Nur Rochmad sebagai sekretaris.

Adapun beberapa anggota TGIPF, di antaranya Prof Rhenald Kasali (Akademisi UI), Prof Sumaryanto (Rektor UNY), Akmal Marhali (Pengamat Olahraga), Anton Sanjoyo (Jurnalis Olahraga), dan Nugroho Setiawan (Mantan Pengurus PSSI dengan lisensi FIFA)

Lalu, ada pula Letjen TNI (Purn) Doni Monardo (Mantan Kepala BNPB), Mayjen TNI (Purn) Suwarno (Wakil Ketum I KONI), Irjen Pol (Purn) Sri Handayani (Mantan Wakapolda Kalimantan Barat), Laode M Syarif (Mantan pimpinan KPK), serta Kurniawan Dwi Yulianto (Mantan pemain sepakbola Tim Nasional/APPI). (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Yasserina Rawie Reporter: Theresia Agatha

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co