Bukan Identitas Agama, Ternyata Hal Ini yang Berdampak dalam Pemilu

21 Oktober 2022 01:20

GenPI.co - Lembaga Survei SMRC menilai bahwa hal yang memiliki dampak dalam pemilu bukanlah identitas agama, melainkan ideologi.

Hal itu disampaikan oleh Pendiri SMRC Saiful Mujani dalam program “Bedah Politik Bersama Saiful Mujani”, Kamis (20/10).

Dalam survei SMRC pada Maret dan Agustus 2022, sebanyak 27,6 persen warga Indonesia yang menyatakan pro-terhadap politik berdasarkan syariat Islam.

BACA JUGA:  Hasil Survei SMRC, Puan Ada di Titik Lemah Peluang Jadi Capres 2024

Menurut Saiful, angka ini tidak terlalu kecil, bahkan tidak ada partai politik yang mendapatkan suara sebesar itu.

”Sementara itu, yang pro-politik berdasarkan Pancasila sebanyak 59,8 persen,” ujarnya.

BACA JUGA:  Survei SMRC: Tidak Seperti Ganjar, Puan Kurang Bisa Angkat Nama PDIP

Saiful melanjutkan jika dikontrol dengan variabel lain, seperti ekonomi, pendidikan, dan agama, apakah pengaruh ideologi tetap signifikan.

”Dalam analisis multivariat ditemukan bahwa agama menjadi hilang pengaruhnya jika unsur ideologi dimasukkan dalam analisis,” katanya.

BACA JUGA:  Hasil Survei SMRC, Agama Ikut Tentukan Pemilih dalam Pilpres

Saiful menyimpulkan bahwa data survei menunjukkan bahwa faktor ideologi lebih penting dari sekadar identitas agama Islam atau non-Islam.

“Bukan hanya karena dia (pemilih) beragama Islam, tapi beragama Islam yang diterjemahkan ke dalam komitmen politik ideologis, apakah menginginkan Indonesia diatur oleh syariat Islam atau tidak,” jelas Saiful.

Kalau unsur ideologis ini sudah masuk, lanjut Saiful, maka unsur pemilih beragama Islam atau tidak, hal itu menjadi netral pengaruhnya pada pemilih.

”Yang akan kuat bertahan dalam mempengaruhi pilihan pemilih adalah ideologi,” tuturnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Pulina Nityakanti Pramesi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co