Pengamat: Pemimpin Hasil Popularitas Sulit Realisasikan Janji Kampanye

04 November 2022 06:10

GenPI.co - Pengamat politik Emrus Sihombing menilai presiden yang dipilih berdasarkan popularitas dan elektabilitas cenderung membuat kebijakan dan program yang membuat masyarakat nyaman.

Menurutnya, hal tersebut akan menyulitkan presiden untuk merealisasikan janji kampanye secara optimal.

Meski demikian, Emrus menilai persoalan tersebut akan sangat sulit diselesaikan lantaran berhubungan secara substansi dan holistik.

BACA JUGA:  Elektabilitas Ganjar Unggul dari Prabowo, Partai Gerindra Malah Bilang Begini

“Sehingga memunculkan kembali persoalan yang relatif sama di berbagai bidang kehidupan sosial. Tidak akan menuntaskan akar masalah,” ujar Emrus kepada GenPI.co, Rabu (2/11).

Dirinya lantas memberi contoh, seperti membangun atas dasar pinjaman dari berbagai negara dan atau perusahaan swasta dari luar negeri.

BACA JUGA:  Elektabilitas Prabowo Jalan di Tempat, Pengamat Ungkap Penyebabnya

“Gaya kepemimpinan itu akan membuat bangsa tidak mampu bersaing dengan negara tetangga sekalipun,” tuturnya.

Dengan demikian, menurutnya, Indonesia akan terus bergantung dan dikendalikan secara langsung atau tidak langsung oleh pemberi pinjaman.

BACA JUGA:  Anies Baswedan Effect, Elektabilitas Demokrat Melejit, NasDem Merosot

“Hal itu jadi masalah yang terus menerus berulang. Pola kepemimpinan itu dilahirkan dari sistem komunikasi politik yang berorientasi pada popularitas dan elektabilitas,” kata dia.

Oleh sebab itu, Emrus mengatakan Indonesia harus bisa menghindari berbagai permainan komunikasi politik yang menitikberatkan kepada popularitas dan elektabilitas.

“Kemudian, ruang publik kita juga akan terjebak atau tercemar oleh ide yang memunculkan sosok popularitas dan eleketabilitas semata,” pungkas Emrus. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Yasserina Rawie Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co