GenPI.co - Asisten Rumah Tangga Keluarga Ferdy Sambo, Diryanto, mengaku membersihkan darah Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J seusai ditembak di rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Diryanto mengatakan pada saat itu dirinya sedang berada di garasi rumah dinas Ferdy Sambo.
Setelah itu, dia diminta untuk membersihkan bagian dalam rumah, termasuk bercak darah Brigadir J.
"Menggunakan serokan kayu, kemudian dibuang ke kamar mandi," ucap dia saat menjadi saksi dalam persidangan terdakwa Obstruction Of Justice Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (3/11).
Setelah itu, Diryanto kemudian mengepel lantai menggunakan lap agar kembali bersih dari bercak darah.
Selain darah Brigadir J, dia juga melihat pecahan beling dekat meja makan saat membersihkan lokasi kejadian.
"Ada runtuhan tembok," ungkapnya.
Saat ditanya terkait bekas tembakan di lantai, Diryanto tak bisa memastikan hal tersebut.
ART yang telah bekerja hampir 10 tahun itu juga menerangkan semua CCTV yang berada di rumah Ferdy Sambo mati semua.
"Sebab, di monitor tidak ada gambar sama sekali," ujarnya.
Diryanto mengatakan monitor berada di depan kasur dekat ruang Putri Candrawathi.
Dia menyebut layar di monitor berwarna hitam dan bertuliskan “no signal”.
Dalam persidangan tersebut, Diryanto sempat ditegur hakim karena keterangan yang tak konsisten dan cenderung membingungkan.
Dia sesekali tampak tertawa saat ditanya majelis hakim.
Selain Diryanto, dalam persidangan tersebut juga hadir saksi lainnya, seperti pengusaha CCTV Afung hingga Eks Kanit I Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKP Rifaizal Samual. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News